Blogger Widgets

Popular Posts

Rabu, 08 Juli 2015

SULITNYA JATUH CINTA KEPADA-MU

Karena cinta adalah rasa, maka ini bukan sesuatu yang bisa direkayasa. Mudah saja aku berkata aku mencintai-Mu tetapi itu hanya di mulut saja. Sedangkan kenyataan bukanlah sekedar ucapan. Apa yang terucap di mulut hanyalah kegombalan jika tak ada bukti nyata.

Aku kadang bertanya, kenapa seorang remaja bisa jatuh cinta? Seperti sebuah pesan dari-Nya  agar manusia mengerti apa itu rasa cinta. Ya, cinta sebuah rasa penuh sensasi hati yang paling sulit dimengerti. Rasa ini tak bisa dipaksa bahkan kadang tak bisa diupayakan seperti membalikkan telapak tangan. Sekali lagi ini masalah hati, tak sesederhana seperti membuat roti yang jika dibuat sesuai resep pasti jadi. Bahkan kadang kenyataan yang dilihat mata pun belum menunjukkan kedalaman cinta sebenarnya.

Jika anda pernah jatuh cinta, maka pasti akan mengerti. Rasa debar saat berjumpa, rasa rindu menggebu jika lama tak bertemu, salah tingkah di depan pujaan hati, cemburu tak menentu, selalu terbayang dalam angan, selalu melintas dalam ingatan. Bahkan hingga menulis status di sosial media, “Hei kamu … ya Kamu, please… aku mohon berhentilah mondar-mandir di pikiranku!” Memang salah siapa? Dia yang kepikiran orang lain yang disalahkan. Padahal orang yang dipikir belum tentu berpikir hal yang sama. Kita hanya bisa maklum, dia baru jatuh cinta.

Perasaan aneh ini bisa membuat remaja sekolah yang nilainya sering di bawah lima sekalipun menjadi bahagia. Dia menjadi lupa semua kisah nyata di sekolahnya yang penuh duka, tentang kemarahan sang guru matematika, kawan-kawan sekelas yang suka menghina, bahkan umpatan orang tuanya. Semua sisi derita tertutup oleh nikmatnya rasa cinta. Semua lagu tentang rindu membawanya terbang ke alam surga walau hanya imajinasi semata. Rasa yang bisa membuat bahagia remaja anak saudagar kaya hingga remaja miskin yang tinggal di kolong jembatan jalan raya. Perasaan suka cita yang bisa menggelora  dalam jiwa anak remaja kota hingga anak petani desa. Inilah dahsyatnya jatuh cinta.

Rasa yang sama mampu merubah seorang wanita saat masih lajang pemalas, tapi kini bisa bangun tengah malam saat bayinya menangis. Sebuah rasa yang membuat seorang ayah rela kerja lembur hingga tengah  malam tanpa mempedulikan kesehatan dirinya.  Rasa lelah dan penat mampu diusir oleh kekuatan cinta.

Rasa itu pula yang mestinya ada untuk-Nya. Bahkan idealnya cinta kepada-Nya di atas segala cinta kepada yang lain. Aku pun belum tahu “cintaku” sejauh apa? Apakah masih slogan semata? Aku takut salah menduga. Kalaulah kita mengaku jatuh cinta kepada-Nya mestinya hati ini penuh sensasi rasa bahagia. Rindu ingin berjumpa dengan sujud kepada-Nya. Menanti saat sholat dengan penuh rasa rindu seperti hendak bertemu sang kekasih. Menikmati setiap kata dan doa dalam sholat seperti saat bercengkerama dengan pujaan hati.

Ibadah bukan lagi beban tetapi menjadi sebuah candu kenikmatan. Lupa dengan segala sisi derita dalam diri karena jiwanya telah tercelup dalam manisnya samudera cinta kepada-Nya.

Kini aku mengerti rasa rindu seperti apa yang membara dalam hati  para kekasih-Nya. Cintalah yang membuat Hanzholah meninggalkan istrinya yang baru dinikahi dan terjun ke medan peperangan saat ada seruan jihad sedangkan dia masih dalam keadaan junub. Akhirnya Hanzholah mati syahid dan dimandikan para malaikat yang mulia.

Rasa cintalah yang membuat Mushab bin Umair meninggalkan dunia mudanya yang penuh gemerlap harta dan ketenaran. Dia memilih jalan perjuangan hingga akhirnya mati syahid dalam keadaan kedua tangannya putus karena memegang teguh tugasnya dalam mengibarkan bendera panji pasukan Islam. Dia tak melihat kebinasaan tetapi merasakan kenikmatan surga yang hadir di alam dunia. Mushab wafat dalam keadaan miskin dan hanya memiliki selembar kain, itupun tak cukup untuk kain kafan guna menutup seluruh tubuhnya.

Rasa yang sama membuat Abu Bakar rela memberikan semua hartanya di jalan Allah saat perang Tabuk, Hingga saat ditanya Rasulullah,”Apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?” dijawab,”Hanya Allah dan Rasul-Nya.”

Masih banyak kisah lain yang membuktikan kekuatan cinta. Kadang sulit diterima dengan logika, tetapi begitulah apa adanya cinta. Aku hanya ingin bisa mencintai-Nya sebagaimana mereka mencinta. Cinta kepada-Nya membuat hidup menjadi sangat nikmat. Apapun halnya selama ada di jalan-Nya maka itu membawa rasa bahagia yang luar biasa, biarpun orang banyak salah mengira. Aku hanya bisa berdoa sebagaimana doa Nabi Daud ‘alaihi salam tentang cinta,

“Allahumma inni as-aluka hubbaka wa hubba man yuhibbuka wal'amalal ladzi yuballighuni hubbaka. Allahummaj'al hubbaka ahabba ilayya min nafsi wa ahli wa minal mai wal baridi.”

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar selalu mencintai-Mu, mencintai orang-orang yg mencintai-Mu, dan amal perbuatan yg dapat menghantarkanku untuk mencintai-Mu. Ya Allah, jadikanlah cintaku pada-Mu melebihi cinta pada diriku, keluargaku dan melebihi air yg menyejukkan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar