Sebelum
aku menikah, Sponge Bob adalah film kartun yang paling aku benci. Mendengar
suaranya saja cukup membuatku pusing. Suara serak Si Kotak Kuning membuat
telingaku bising apalagi menontonnya, sungguh hal yang tak masuk akal. Ketika
ada teman yang bilang bahwa dia sangat menyukai kelucuan cerita kartun itu, aku
mengatakan kepadanya bahwa dia lebih lucu dari si Sponge Bob.
Benci ternyata bisa berubah menjadi cinta. Semuanya berawal
Aku membelikan beberapa VCD dan DVD yang menarik untuk anak. Ternyata berhasil, dia bisa duduk dan diam memperhatikan setiap tayangan. Hingga suatu saat playernya ngadat gara-gara daya eksplorasi dan eksperimen anakku yang memasukkan berbagai benda ke pemutar CD. Terpaksa kucari tayangan kartun di televisi, dan munculah gambar si Kotak Kuning yang aku benci, tertarik melihat warna-warni yang mencolok pada kartun Sponge Bob, anakku pun memaksaku untuk menjatuhkan pilihan padanya. Ah biarlah pikirku, yang penting dia mau diam dan bisa melahap makanannya hingga habis.
Episode demi episode tanpa terasa telah aku nikmati. Benci yang dulu ada, lama-lama berubah menjadi suka. Ceritanya lucu, konyol dan menghibur. Tokoh-tokoh yang ada di film itu sungguh menggambarkan kekonyolan manusia dalam kehidupan nyata. Kadang aku tertawa dengan tingkah polah mereka seperti menertawakan diriku sendiri. Karakter yang mereka munculkan sangat mewakili karakter yang ada pada manusia.
Jika anda pernah membaca buku Personality Plus yang ditulis Florence Littauer tentang empat karakter dasar pada manusia, maka anda akan menemukannya di Sponge Bob. Teori itu ternyata sudah ada 400 tahun sebelum masehi oleh Hipocrates, Sang Bapak Kedokteran Dunia. Aku berpikir mungkin si penulis kartun Sponge Bob terlebih dahulu mempelajari ilmu kepribadian sebelum membuat skenario cerita.
Sponge Bob, Si Kotak Kuning yang selalu heboh dan ceria sangat mewakili kepribadian tipe sanguinis. Hipocrates menyebutnya sebagai unsur sanguis yang berarti darah dengan sifat panas. Setiap orang yang unsur sanguinisnya dominan maka ia mempunyai kepribadian yang periang, mudah bergaul, mudah akrab, bersemangat dan heboh semacam Sponge Bob. Hanya saja biasanya mereka sukar berdisiplin, mudah terpengaruh dan kurang peka.
Mr. Krebs, kepiting ini adalah majikan Sponge Bob sekaligus pemilik restoran Krusty Krebs. Tokoh ini sangat mewakili type Koleris, atau Chole menurut Hipocrates yang berarti empedu kuning dengan sifat kering. Seperti Mr.Krebs sebagai sosok yang tegas, aktif, produktif, optimis, menyukai kepemimpinan, demikian pula orang yang mempunyai unsur dominan Koleris. Unsur ini juga memiliki kelemahan seperti sifat keras, kurang berperasaan dan mementingkan diri sendiri,
Squidward, gurita satu ini adalah teman kerja sekaligus tetangga Sponge Bob. Tipe Melankolis sangat mewakili dirinya. Hipocrates menyebutnya melanchole atau empedu hitam yang bersifat basah. Jika anda pecinta dan penikmat puisi, lukisan, keindahan, rileksasi yang sempurna, keheningan, sastra, nada-nada, maka jiwa anda sangat dominan berunsur melankolis. Hanya saja biasanya mereka terlalu sensitif, mudah tersinggung, rumit, dan mudah galau.
Patrick si bintang laut, teman bermain sekaligus tetangga Sponge Bob ini sangat mewakili tipe plegmatis. Hipocrates menyebutnya dengan phlegma atau lendir dengan sifat dingin. Setiap orang yang unsur plegmatisnya dominan biasanya berkarakter pasif, penurut, taat, praktis dan selalu menjauhi konflik. Unsur ini memiliki kekurangan yaitu lemah, mudah menyerah, tidak tegas, dan kurang berpendirian.
Setiap manusia memiliki empat unsur dasar tersebut, hanya saja berbeda kadar dominasinya. Setiap unsur memiliki kelebihan sekaligus kekurangan, demikian pula diriku. Dengannya aku berusaha memahami apa yang menjadi kekuatanku dan apa saja kelemahanku. Fokus pada kekuatan untuk terus dikembangkan dan mengurangi akibat dari potensi kelemahan yang ada. Bagaimana dengan anda? Mr.Krebs , Sponge Bob, Squidward ataukah Patrick? Hanya anda yang bisa menjawabnya.
Salam
Inspirasi !
Om Koko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar