Kau tega meninggalkanku di sini … di bumi
Dirimu di sana nun jauh tak tersentuh
Dipeluk kehangatan langit yang luas terhampar
Ditemani kawanan bintang yang tak henti bermain mata
Bertelekan gumpalan awan yang bertumpukan
Begitu menyenangkan bukan
Bahagiakah hatimu?
Sudah tentu, bahkan mungkin kau tak melihatku
Apalah arti sebutir pasir sepertiku
Tapi di sini kubisa melihat cahaya wajahmu
Menikmati senyummu yang membelah gulita
Hingga esok kan kunanti lagi datangnya senja
Bisakah engkau tetap di sini?
Menemani si penunggu malam sunyi ini
Hmm, ini hanya bualan si pungguk yang merindu sang bulan
Tiada terdengar tidak terlihat dan tak akan ada jawaban
Aku hanya diam tanpa asa karena dirimu pasti berlalu
Meninggalkanku menepati janji alam seiring waktu
Sebelum engkau pergi
Ijinkan kulukis wajahmu
Kan kusimpan dalam album ingatanku
Jika rindu mengetuk, tinggal membukanya
Tak perlu menunggu malam menggulung senja
cukuplah ingat saat melihat, karena engkaulah cahaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar